Modern
Modern
Modern
Modern
Modern
Modern
Home
»
Ragam
»
Detail Berita


Asal-usul Panggilan Gus, Jejak Tradisi Perdikan dan Sinkretisme Budaya Jawa

Foto:
Pasang Iklan
Oleh : Joko Yuwono

Semarag, Gojateng.com -- Dalam tradisi Jawa, panggilan Gus dan Ning sering diasosiasikan dengan lingkungan pesantren sebagai gelar kehormatan untuk anak laki-laki dan perempuan kiai. Namun, jika kita telusuri lebih dalam, panggilan ini tampaknya memiliki akar yang lebih tua, berasal dari tradisi perdikan pada masa Hindu-Buddha di Jawa.

Jauh sebelum masuknya Islam, tradisi perdikan telah berkembang pesat di Jawa, yang mencapai puncaknya pada era Majapahit.

Wilayah perdikan adalah wilayah otonom yang diberikan oleh raja kepada pemimpin spiritual atau kelompok tertentu, sering kali karena kontribusi mereka terhadap kehidupan keagamaan atau pendidikan masyarakat.

Wilayah ini bebas pajak, dan pemimpinnya memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas spiritual dan sosial di wilayah tersebut.

Baca Juga : Wieteke van Dort alias Tante Lien, Penyanyi Geef Mij Maar Nasi Goreng, Meninggal Dunia

Dalam struktur sosial perdikan, anak-anak pemimpin wilayah ini memiliki kedudukan istimewa.

Anak laki-laki sering dipanggil Bagus, yang berarti luhur dan terhormat. Gelar ini menunjukkan penghormatan terhadap status sosial mereka serta harapan besar bahwa ia akan meneruskan tugas spiritual dan sebagai penerus kepemimpinan tanah perdikan.

Sementara, anak perempuan diberi gelar Ni yang memiliki makna mendalam. Ia bukan hanya sekadar gelar, tetapi juga mencerminkan peran perempuan sebagai penjaga harmoni keluarga dan komunitas.

Baca Juga : Kementerian ESDM Temukan Harta Karun Lithium di Bledug Kuwu Grobogan

Halaman :

Kata Kunci : Asal-usul Panggilan Gus, Jejak Tradisi Perdikan dan Sinkretisme Budaya Jawa

f

Sorotan


Menikmati Pesona Sejarah dan Keindahan Kastil Osaka

Ohayo

Napak Tilas Jejak Arthur Rimbaud: Dubes Prancis di Ambarawa dan Salatiga

Historia

Misteri Dentuman Besar di Malang Akhirnya Terungkap, Ditemukan Rongga Raksasa Bawah Tanah

Teknologi

Asal-usul Panggilan Gus, Jejak Tradisi Perdikan dan Sinkretisme Budaya Jawa

Ragam

Six Degrees of Separation: How This Concept Can Change Our Lives and Help Us Achieve Our Goals

English

Pasang Iklan

Pilihan Redaksi

Workshop Wartawan AHEMCE 2024, Merajut Keberagaman, Menjunjung Kesatuan, dan Menjaga Perdamaian untuk Keberlanjutan

Nasional

Menjelajahi Keindahan dan Pesona Ueno Park, Oase Hijau di Tengah Kota Tokyo

Ohayo

Bisakah Payudara Diperbesar Tanpa Operasi? Begini Penjelasan Pakar Kesehatan

Lifestyle

Terapi Stem Cell, Metode Pengobatan Masa Depan Industri Kesehatan

Kesehatan

Jelajahi Keindahan Jepang, 5 Kota yang Bisa Dikunjungi dengan Penerbangan Domestik Gratis

Ohayo

Pasang Iklan

Baca Juga

Bambang Pacul Resmi Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Hendi di Pilkada Jateng 2024

Politik

Profil dan Latar Belakang Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Calon Gubernur Jawa Tengah

Politik

South Korean Manufacturer Relocates Plant from China to Indonesia

English

Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Himbau PPDS Anestesi Undip dibuka Kembali

Nasional

Preman Birokrasi Berjubah Menkes, Mengatasi Bullying dengan Bullying dan Framing

Opini

Pasang Iklan

Berita Lainnya

Elektabilitas Menguat, Pasangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi Berpeluang Menang di Pilkada Jawa Tengah

Politik

Nestlé Invests $220 Million in New Factory in Batang, Central Java

English

Profil Hendrar Prihadi Cawagub Jawa Tengah 2024, Kolaborasi Sipil dan Militer untuk Jawa Tengah

Nasional

PPDS Anestesi Undip Jadi Korban Ambisi Liberalisasi dan Kapitalisasi Sektor Kesehatan

Opini

Politisasi Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Anestesi Undip dan Ambisi Liberalisasi Kesehatan

Opini

Pasang Iklan