Modern
Modern
Modern
Modern
Modern
Modern
Home
»
Kuliner
»
Detail Berita


Keumamah, Si Ikan Kayu Masakan Khas Aceh

Foto:
Pasang Iklan
Oleh : Joko Yuwono

Banda Aceh, Gojateng.com -- Masakan 'ikan kayu' telah menjadi menu favorit para pejuang kemerdekaan di Bumi Rencong. Selain gurih dan pedas, juga mampu bertahan lama.

Indonesia dikenal dengan ragam kuliner tradisionalnya, termasuk sajian kaya bumbu rempah dan tak sedikit yang bercita rasa pedas. Salah satunya adalah masakan khas Aceh berbahan dasar ikan laut. Namanya eungkot keumamah atau lebih dikenal dengan keumamah. Bahan dasarnya adalah ikan tongkol atau cakalang.

Masakan ini banyak disajikan sebagai menu wajib pada acara kenduri atau hajatan masyarakat setempat. Tak sulit untuk mendapati menu ini di kedai-kedai makan di Bumi Rencong karena bahan baku dan bumbunya mudah didapat. Di Kota Banda Aceh, menu keumamah ini dapat ditemui di pusat kuliner kawasan Blang Padang. Keumamah adalah teman lauk paling enak jika sedang bersantap siang bersama nasi putih yang masih hangat.

Ikan tongkol yang dijadikan bahan masakan berasal dari ikan yang telah dikeringkan selama beberapa hari sehingga nyaris tidak ada lagi kandungan airnya. Sepintas teksturnya yang kering ini membuat ikan lebih mirip seperti kayu. Karena itu ikan kering ini acap disebut sebagai ikan kayu.

Baca Juga : Ini Alasan Mengapa Makan Mie Instan Dianjurkan Pakai Telor, Daging atau Nasi Putih

Menurut Tengku Rusli, pemilik kedai makan di Pango Raya, Banda Aceh, ikan yang dipilih sebagai bahan keumamah harus ikan yang masih segar. Kemudian ikan tadi dibersihkan isi dalam perutnya dan dibuang bagian kepalanya. Lalu ikan direbus didalam air yang sudah ditaburi garam hingga setengah masak.

Kemudian ikan diangkat dari tempat perebusan memakai wadah kayu serta dikeringkan di terik matahari. Setelah kering, ikan kemudian dibelah menjadi dua bagian untuk dibuang bagian tulangnya. Tak jarang pula yang membelah ikan menjadi 3-4 bagian agar lebih mudah dalam pengerjaan pencabutan tulangnya. Kemudian dijemur kembali dengan cara diikatkan menggantung pada seutas kawat yang dibentangkan seperti tali jemuran. Ini berguna agar kandungan air semakin menetes keluar dari tubuh ikan. Proses seperti ini dilakukan sekitar tiga hari dalam kondisi terik matahari.

Hasilnya, membuat bobot ikan bisa berkurang hingga 70 persen dari berat ketika baru ditangkap. Tetapi jangan khawatir, cita rasa asli dari ikan tongkol yang gurih dan berlemak tetap dapat dirasakan. Ikan kayu ini diyakini mampu bertahan hingga dua tahun untuk bisa dijadikan bahan utama keumamah karena sudah direbus dalam air garam dan melalui proses pengeringan yang lama.

Baca Juga : Tumpang Koyor, Gurihnya Bikin Ketagihan

Halaman :

Kata Kunci : Keumamah, Kuliner, Aceh

f

Sorotan


Menikmati Pesona Sejarah dan Keindahan Kastil Osaka

Ohayo

Napak Tilas Jejak Arthur Rimbaud: Dubes Prancis di Ambarawa dan Salatiga

Historia

Misteri Dentuman Besar di Malang Akhirnya Terungkap, Ditemukan Rongga Raksasa Bawah Tanah

Teknologi

Asal-usul Panggilan Gus, Jejak Tradisi Perdikan dan Sinkretisme Budaya Jawa

Ragam

Six Degrees of Separation: How This Concept Can Change Our Lives and Help Us Achieve Our Goals

English

Pasang Iklan

Pilihan Redaksi

Workshop Wartawan AHEMCE 2024, Merajut Keberagaman, Menjunjung Kesatuan, dan Menjaga Perdamaian untuk Keberlanjutan

Nasional

Menjelajahi Keindahan dan Pesona Ueno Park, Oase Hijau di Tengah Kota Tokyo

Ohayo

Bisakah Payudara Diperbesar Tanpa Operasi? Begini Penjelasan Pakar Kesehatan

Lifestyle

Terapi Stem Cell, Metode Pengobatan Masa Depan Industri Kesehatan

Kesehatan

Jelajahi Keindahan Jepang, 5 Kota yang Bisa Dikunjungi dengan Penerbangan Domestik Gratis

Ohayo

Pasang Iklan

Baca Juga

Bambang Pacul Resmi Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Hendi di Pilkada Jateng 2024

Politik

Profil dan Latar Belakang Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Calon Gubernur Jawa Tengah

Politik

South Korean Manufacturer Relocates Plant from China to Indonesia

English

Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Himbau PPDS Anestesi Undip dibuka Kembali

Nasional

Preman Birokrasi Berjubah Menkes, Mengatasi Bullying dengan Bullying dan Framing

Opini

Pasang Iklan

Berita Lainnya

Elektabilitas Menguat, Pasangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi Berpeluang Menang di Pilkada Jawa Tengah

Politik

Nestlé Invests $220 Million in New Factory in Batang, Central Java

English

Profil Hendrar Prihadi Cawagub Jawa Tengah 2024, Kolaborasi Sipil dan Militer untuk Jawa Tengah

Nasional

PPDS Anestesi Undip Jadi Korban Ambisi Liberalisasi dan Kapitalisasi Sektor Kesehatan

Opini

Politisasi Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Anestesi Undip dan Ambisi Liberalisasi Kesehatan

Opini

Pasang Iklan