Kegiatan ini merupakan bagian dari skema Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Tahun 2025, dengan tema besar "Mengembangkan Potensi, Menumbuhkan Mandiri: Sinergi Omah Tani dan Karang Taruna dalam Membangun Agroekowisata Digital Desa Tumbrep melalui Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa."
Acara yang dipusatkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Masjid At-Taqwa Dukuh Tumbrep ini diikuti oleh lebih dari 60 remaja berusia 12 hingga 18 tahun, melebihi target awal yang hanya 40 peserta. Antusiasme peserta terlihat sejak awal kegiatan melalui partisipasi aktif mereka dalam diskusi, tanya jawab, serta berbagi pengalaman pribadi terkait rokok di lingkungan sekitar mereka.
Program ini digagas oleh Firman Zaki, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, yang menyoroti meningkatnya jumlah perokok usia muda di Indonesia, termasuk di wilayah pedesaan. Menurutnya, kebiasaan merokok di usia dini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berkaitan dengan aspek hukum, sosial, dan lingkungan.
"Kami ingin remaja memahami bahwa bahaya rokok tidak hanya sebatas penyakit paru-paru. Rokok juga berdampak pada keuangan keluarga, pencemaran lingkungan, hingga pelanggaran hukum bagi anak di bawah umur yang membeli atau mengonsumsi produk tembakau," ujar Firman Zaki.
Kegiatan ini menggunakan pendekatan multi-aspek edukatif melalui presentasi interaktif, diskusi kelompok, dan pembagian brosur edukatif, tentang dampak merokok terhadap kesehatan tubuh dan lingkungan. Dengan metode yang menarik dan komunikatif, peserta mampu memahami materi dengan lebih mudah dan mendalam.
Dari hasil pertemuan sosialisasi, tercatat peningkatan signifikan pada tingkat pengetahuan peserta setelah mengikuti kegiatan. Jika sebelumnya sebagian besar remaja hanya mengetahui bahwa rokok menyebabkan batuk atau sesak napas, kini lebih dari 85% peserta mampu menyebutkan penyakit kronis seperti kanker paru-paru, serangan jantung, dan gangguan kehamilan akibat asap rokok.
Bahkan, beberapa remaja yang sebelumnya sudah menjadi perokok ringan menyatakan niat untuk berhenti, sementara yang belum pernah merokok bertekad menolak ajakan teman sebaya. Salah satu peserta, Rifqi (15 tahun), mengaku tersadar setelah mengikuti kegiatan sosialisasi,
"Saya kira rokok cuma bikin batuk. Ternyata efeknya bisa sampai jantung dan paru-paru. Sekarang saya jadi mikir dua kali kalau diajak teman merokok," ungkapnya.
Dukungan dari perangkat desa, guru, dan orang tua turut menjadi faktor penting dalam keberhasilan kegiatan ini. Pihak desa membantu menyediakan tempat dan fasilitas, sementara guru-guru MDT turut berperan dalam mengawasi jalannya kegiatan dan mendampingi para peserta.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Remaja di desa memang perlu edukasi seperti ini agar tidak terjerumus dalam kebiasaan merokok. Kegiatan ini membuka wawasan baru bagi anak-anak kami," ujar Ibu Lilis, salah satu orang tua peserta.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa juga menekankan pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan dampak positif program. Firman menambahkan, kegiatan ini diharapkan tidak berhenti pada satu kali sosialisasi saja.
"Perlu kesinambungan dari sekolah dan orang tua agar pesan ini terus dijaga. Lingkungan yang sehat dan bebas asap rokok akan melahirkan generasi muda yang kuat dan berdaya saing," tambahnya.
Selain itu, mahasiswa juga menyerahkan poster edukasi bahaya merokok kepada perangkat desa untuk dipasang di area publik sebagai pengingat bagi masyarakat. Pesan visual tersebut diharapkan dapat memperluas jangkauan edukasi di luar ruang sosialisasi.
Kegiatan "Sosialisasi Bahaya Merokok" ini menjadi langkah awal dalam upaya pencegahan perilaku merokok di kalangan remaja serta membangun kesadaran kolektif masyarakat Desa Tumbrep akan pentingnya hidup sehat tanpa rokok. Ke depan, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dikembangkan menjadi program berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak di tingkat desa.
Sebagai penutup, tim pelaksana menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, yang telah mendanai program ini sesuai kontrak pelaksanaan kegiatan:
Nomor: 062/C3/DT.05.00/PM/2025 (kontrak induk)
Nomor: 360-11/UN7.D2.1/PM/V/2025 (kontrak turunan)
Program ini dilaksanakan oleh tim dosen pelaksana: Mj Rizqon Hasani, S.Hum., M.I.Kom. dan Dr. Adi Nugroho, M.Si. dari Universitas Diponegoro, serta Alfia Magfirona, S.T., M.T. dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kata Kunci : Mahasiswa, KKN-T, UNDIP, Kemendiktisaintek, Bahaya Merokok, Remaja, Desa Tumbrep
13 Nov 2025, 11:25 WIB
13 Nov 2025, 11:10 WIB
13 Nov 2025, 11:02 WIB
13 Nov 2025, 10:22 WIB
Daerah
13 Nov 2025, 10:02 WIB
Daerah
13 Nov 2025, 9:40 WIB
Daerah
13 Nov 2025, 9:34 WIB
Daerah
13 Nov 2025, 9:18 WIB
Daerah
13 Nov 2025, 8:58 WIB
Gojapan
08 Nov 2025, 12:58 WIB
Daerah
09 Okt 2025, 19:44 WIB
Daerah
26 Sep 2025, 12:19 WIB
Daerah
08 Sep 2025, 18:21 WIB
Daerah
08 Sep 2025, 18:15 WIB
Daerah
07 Sep 2025, 14:26 WIB
Daerah
07 Sep 2025, 13:17 WIB
Daerah
07 Sep 2025, 8:41 WIB
Daerah
06 Sep 2025, 19:49 WIB
Daerah
06 Sep 2025, 19:19 WIB
Daerah
05 Sep 2025, 21:51 WIB
Daerah
04 Sep 2025, 12:35 WIB
Daerah
01 Sep 2025, 19:16 WIB
Daerah
26 Agu 2025, 22:17 WIB
Daerah
24 Agu 2025, 11:09 WIB