Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.58 WIB dan menghasilkan semburan lumpur yang mencakup berbagai arah sekitar 50 meter ke utara dan barat laut, 25 meter ke barat, serta 15 meter ke selatan.
Dilansir Tempo.co, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangannya menyebutkan bahwa letusan ini terekam selama 56,8 detik dengan amplitudo maksimum 42,7 mm.
"Visual letusan menunjukkan asap tebal berwarna putih yang mencapai ketinggian sekitar 70 meter dari permukaan air kawah," ujarnya.
Baca Juga : Eksplorasi Gua Masigit Sela di Nusakambangan, Jejak Sejarah, Nilai Sosial, dan Warisan Budaya
Kejadian ini berlangsung kurang dari satu bulan sejak letusan freatik sebelumnya pada 18 Desember 2024, yang menghasilkan semburan lumpur hingga 100 meter.
Namun, Wafid memastikan bahwa sebelum letusan terakhir ini, tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan baik secara visual maupun melalui alat pemantauan. Suhu air kawah selama tiga hari terakhir juga berada pada kisaran normal, yakni 63–71,5 derajat Celsius.
Meski demikian, Wafid menegaskan bahwa letusan freatik kali ini tidak memerlukan tindakan evakuasi masyarakat sekitar.
Baca Juga : Dr. Hj. Eistianah, S.E., Alumni Unissula yang Kini Menjabat Bupati DemakKata Kunci : Letusan Freatik Kawah Sileri Gunung Dieng, Begini Penjelasan dan Tindakan Antisipasi
Mantan Presiden Jokowi Disebut Masuk Nominasi Tokoh Terkorup Sedunia Versi OCCRP
31 Des 2024, 23:14 WIB
Ohayo
25 Des 2024, 15:57 WIB
Historia
05 Des 2024, 13:12 WIB
Teknologi
06 Des 2024, 14:45 WIB
Ragam
06 Des 2024, 9:03 WIB
English
04 Nov 2024, 23:51 WIB
Nasional
22 Okt 2024, 23:24 WIB
Ohayo
15 Okt 2024, 17:36 WIB
Lifestyle
15 Okt 2024, 17:31 WIB
Kesehatan
25 Sep 2024, 14:38 WIB
Ohayo
23 Sep 2024, 13:53 WIB
Politik
10 Sep 2024, 16:57 WIB
Politik
08 Sep 2024, 15:08 WIB
English
26 Sep 2024, 14:49 WIB
Nasional
02 Sep 2024, 3:34 WIB
Opini
02 Sep 2024, 2:53 WIB
Politik
07 Sep 2024, 1:16 WIB
English
07 Sep 2024, 23:42 WIB
Nasional
03 Sep 2024, 23:42 WIB
Opini
02 Sep 2024, 2:44 WIB
Opini
02 Sep 2024, 1:03 WIB