Dalam tradisi Sadou, setiap gerakan dan elemen dirancang dengan makna penuh filosofis, menciptakan pengalaman yang tidak hanya tentang meminum teh itu sendiri, tetapi juga tentang menemukan ketenangan, harmoni, dan keindahan.
Tradisi ini sendiri bermula pada abad ke-9, saat teh diperkenalkan ke Jepang oleh para biksu Buddha yang kembali dari Tiongkok.
Teh awalnya digunakan dalam ritual keagamaan sebagai sarana untuk tetap terjaga selama meditasi. Namun, Sadou dalam bentuknya yang kita kenal sekarang mulai berkembang pada periode Muromachi (1336–1573) berkat seorang biksu bernama Murata Jukou, yang dikenal sebagai bapak upacara minum teh Jepang.
Jukou memperkenalkan unsur wabi-sabi, estetika Jepang yang menghargai kesederhanaan, ketidaksempurnaan, dan ketenangan.
Pada abad ke-16, Sadou mencapai puncak penyempurnaan di bawah pengaruh Sen no Rikyuu, seorang ahli teh yang mendefinisikan filosofi Sadou yang bertahan hingga kini.
Rikyuu menekankan empat prinsip utama yang dikenal sebagai wa, kei, sei, jaku.
Kata Kunci : Tradisi upacara minum teh di Jepang yang disebut Sadou atau Chadou
Beberapa Situs Kampus di Jawa Tengah Kembali Jadi Sasaran Peretasan Judi Online
21 Jan 2025, 23:00 WIB
Kesehatan
17 Jan 2025, 21:38 WIB
Kesehatan
17 Jan 2025, 15:13 WIB
Kuliner
15 Jan 2025, 19:24 WIB
Ragam
14 Jan 2025, 20:33 WIB
Ohayo
13 Jan 2025, 9:34 WIB
Teknologi
11 Jan 2025, 20:48 WIB
Nasional
11 Jan 2025, 14:38 WIB
Nasional
10 Jan 2025, 12:02 WIB
Olahraga
09 Jan 2025, 13:08 WIB
Nasional
07 Jan 2025, 18:44 WIB
Nasional
07 Jan 2025, 21:31 WIB
Kesehatan
07 Jan 2025, 15:45 WIB
Kesehatan
07 Jan 2025, 15:38 WIB
Olahraga
06 Jan 2025, 13:08 WIB
Nasional
03 Jan 2025, 16:23 WIB
Nasional
31 Des 2024, 23:14 WIB
Ohayo
31 Des 2024, 23:08 WIB
Otomotif
31 Des 2024, 22:48 WIB
Ohayo
30 Des 2024, 16:16 WIB
Ohayo
25 Des 2024, 18:23 WIB
Dukung kami sajikan berita Inspirasional dan Independen Melalui Google...