Modern
Modern
Home
»
Gojapan
»
Detail Berita


12 Festival Paling Populer Sepanjang Tahun di Jepang yang Wajib Kunjungi

Foto: Festival Gion Matsuri di Kyoto, Jepang (alljapantours..com)
Modern
Oleh : Anne Marie Heidija

Semarang, Gojateng.com — Menyaksikan festival di Jepang adalah pengalaman yang tak ada duanya. Bagi sebagian orang, mengunjungi Jepang pada saat festival berlangsung menjadi agenda seumur hidup yang tak boleh dilewatkan.

Di Jepang, festival atau yang lebih dikenal dengan istilah matsuri, sudah ada sejak zaman dulu dan tetap lestari sampai sekarang.

Matsuri diadakan dalam rangka memperingati ataupun menghormati dewa tertentu. Selama festival berlangsung, kita juga akan menemukan banyak pertunjukan seni dan aneka makanan. Bahkan setiap festival yang ada di Jepang mempunyai keunikan tertentu.

Di seluruh penjuru Jepang, terdapat berbagai festival sepanjang tahun, masing-masing dengan atraksi dan aktivitas spektakuler yang akan membuat siapa pun terpesona.

Berikut adalah festival tahunan Jepang favorit serta kapan dan di mana matsuri itu diadakan.

1. Festival Salju di Sapporo

Festival ini biasanya berlangsung pada awal Februari di Sapporo. Yuki Matsuri atau Festival Salju menjadi agenda tetap para seniman inovatif dari seluruh dunia. Yang menarik, mereka hanya dapat menggunakan es atau salju sebagai medianya.

Taman kota Odori Koen menjadi tuan rumah bagi ratusan patung berukuran besar yang dimodelkan berdasarkan bangunan, ikon budaya pop, dan pemandangan Jepang. Kreasi terbaik biasanya akan dipakai sebagai panggung pertunjukan drama atau musik pada akhir festival.

2. Gion Matsuri di Kyoto

Gion Matsuri bisa dibilang termasuk festival paling terkenal di Jepang. Digelar setiap tanggal 17 Juli, festifal ini sudah berlangsung sejak tahun 869 M ketika wabah penyakit melanda Kyoto.

Ciri khas festival ini adalah karnaval kendaraan hias yang terbuat dari kayu yang menjulang tinggi dan ditarik beramai-ramai dalam sebuah prosesi akbar. Bahkan, kendaraan hias tersebut bisa mencapai tinggi hingga 25 meter dan beratnya mencapai 12 ton.

3. Awa Odori di Tokushima, Shikoku

Festival Awa Odori berlangsung antara 12-15 Agustus setiap tahunnya. Selama lebih dari 400 tahun, sekitar satu juta pengunjung berbondong-bondong ke Prefektur Tokushima untuk menyaksikan festival tari terbesar di Jepang.

Menurut legenda, ketika Hachisuka Iemasu mendirikan Istana Tokushima pada tahun 1585, warga merayakannya dengan mabuk-mabukan. Pria, wanita, dan anak-anak mengenakan pakaian tradisional dan berdansa pada malam itu.

4. Festival Nebuta

Banyak orang Jepang mengatakan bahwa Aomori Nebuta Matsuri adalah festival terbaik di negara ini. Festival Nebuta diadakan di seluruh wilayah, tetapi yang terbesar berpusat di Kota Aomori. Selama perayaan ini, jutaan penonton menyemangati para penari, pemain drum taiko, dan kendaraan hias besar. Bagian yang paling menarik dari festival Nebuta adalah pengunjung boleh ikut berpartisipasi dalam parade.

5. Aoi Matsuri di Kyoto

Aoi Matsuri diadakan setiap tanggal 15 Mei di Kyoto. Tidak seperti kebanyakan festival Jepang yang penuh dengan keceriaan dan kegembiraan, Aoi Matsuri adalah festival yang penuh keanggunan dan keanggunan.

Selama acara utama, sekitar 500 peserta mengenakan pakaian tradisional dari Periode Heian. Mereka menunggang kuda, menarik kereta sapi, dan membawa sesaji bunga dari Istana Kekaisaran Kyoto ke Kuil Kamo, dan memerankan kembali prosesi yang berlangsung pada abad ke-6 Masehi.

6. Tanabata Matsuri di Kota Sendai

Menurut legenda Jepang, ketika putri surgawi Orihime menikahi Hikkoboshi, mereka jatuh cinta begitu dalam hingga berhenti bekerja. Ayah Orihime yang marah memisahkan kedua kekasih itu, tetapi ia mengizinkan mereka bertemu pada hari ketujuh di bulan ketujuh. Selama waktu ini, orang Jepang merayakannya dengan membuat permohonan pada hari keberuntungan ini.

Festival Tanabata diadakan di seluruh Jepang, tetapi tidak ada yang melakukannya seperti Sendai. Pita warna-warni dan dekorasi kertas tergantung di seluruh kota. Pengunjung dapat menyaksikan berbagai ornamen yang dibuat menyerupai burung bangau, kimono, dan bahkan tong sampah. Hiburan langsung diadakan di seluruh kota, dan pada hari sebelum festival, ada pertunjukan kembang api di atas Sungai Hirosegawa.

7. Festival Es Danau Shikotsu di Chitose, Hokkaido

Festival ini berlangsung antara bulan Januari hingga pertengahn Februari. Selama festival es ini, tepian Danau Shikotsu berubah menjadi negeri fantasi yang beku. Kaldera adalah danau terdalam kedua di Jepang, dan memiliki salah satu air paling murni di negara ini.

Selama festival, penduduk setempat menggunakan alat penyiram yang dipompa dari Shikotsu untuk membuat menara, perosotan, dan labirin. Ketika matahari menyinari patung-patung es di siang hari, patung-patung itu bersinar secara surealis karena sifat air danau yang berwarna safir.

Kemudian pada malam harinya, lampu yang ditempatkan secara strategis sehingga menerangi bangunan dengan warna yang berbeda. Pada akhir festival diadakan pesta kembang api hingga tengah malam.

8. Festival Bunga Sakura Kawazu di Kawazu, Prefektur Shizuoka

Festival ini diadakan pada awal Februari hingga awal Maret di Sungai Kawazu, tempat tumbuhnya 8.000 pohon sakura. Kota Kawazu dikenal memiliki jenis pohon sakura tertentu yang mekar lebih awal dan lebih lambat daripada kebanyakan varietas lainnya. Pengunjung lokal biasanya datang dengan membawa bekal piknik untuk dimakan di bawah naungan kelopak bunga berwarna merah muda.

9. Kanto Matsuri di Akita, Tohoku

Kanto Matsuri deselenggarakan setiap tahun pada tanggal 3-6 Agustus. Festival ini dikenal sebagai "Festival Lentera Tiang" dan merupakan upacara untuk memohon panen yang baik. Festival ini bermula pada pertengahan tahun 1700-an sebagai upacara untuk mengusir rasa kantuk akibat teriknya musim panas.

Sebagai bagian dari ritual, orang-orang akan menggantung lentera di sebuah tiang di sekitar kota. Lambat laun, lentera-lentera itu menjadi semakin tinggi, dan kini mencapai ketinggian 12 meter dan dapat membawa sekitar 50 lentera. Festival ini merupakan salah satu dari tiga festival terbesar di wilayah Tohoku.

10. Festival Musin Dingin di Asahikawa, Hokkaido

Festival ini diselenggarakan pada awal Februari bersamaan dengan Festival Salju Sapporo. Bedanya, pahatan salju dan es di kota Asahikawa ini lebih besar dari Sapporo.

Pada tahun 1994, kreasi salju yang dibuat menyerupai Kastil Suwon di Korea Selatan berhasil masuk ke dalam Guinness Book of World Records. Bangunan salju yang berukuran besar itu pada malam hari dipakai sebagai panggung pertunjukan.

11. Festival Bunga Sakura Matsumae di Matsumae, Hokkaido

Festival Bunga Sakura Matsumae adalah festival tahunan yang diadakan di Kota Matsumae, Prefektur Hokkaido, Jepang. Festival ini berlangsung dari akhir April hingga akhir Mei. Festival ini menampilkan berbagai acara budaya, antara lain Tarian tradisional, konser musik, pameran kuliner lokal, parade para pejuang bersenjata.

Festival ini juga menampilkan keindahan bunga sakura di Taman Matsumae. Taman ini memiliki lebih dari 10.000 pohon sakura dari 250 spesies yang tumbuh di sekitar Benteng Matsumae. Bunga-bunga ini mekar pada waktu yang berbeda, yang berarti Anda dapat melihat bunga mekar penuh selama hampir sebulan, bukan periode dua minggu seperti biasanya.

Selama festival, pengunjung juga dapat menonton pertunjukan rakyat langsung, menyantap makanan lokal, dan melihat bunga-bunga yang menyala di malam hari.

12. Festival Musim Semi dan Musim Gugur di Takayama

Festival Musim Semi Sanno (14-15 April) dan Festival Musim Gugur Hachiman (9-10 Oktober) merupakan kebanggaan Kota Takayama. Kedua acara tersebut berpusat di sekitar kuil-kuil dan memiliki atraksi dan agenda serupa. Pada siang hari, tim-tim penduduk setempat menarik kendaraan hias yang berasal dari Zaman Edo melalui jalan-jalan kota.

Yang paling menarik dari kendaraan hias tersebut adalah boneka-boneka yang menyerupai marionet, yaitu sistem katrol yang canggih di dalam kendaraan hias membuat boneka-boneka tersebut bergerak dengan cekatan.

Pertunjukan boneka diadakan pada waktu-waktu tertentu sepanjang sore. Pada malam harinya, kendaraan hias keluar lagi untuk prosesi kedua setelah diselimuti oleh seratus lentera kertas. (*)

Halaman :

Kata Kunci : Festival paling populer dan legendaris di Jepang

Sorotan


Semarak Kemerdekaan, KKN-T 115 Undip Bersama RW 04 Sambiroto Laksanakan Cek Kesehatan

Daerah

Dukung Kesehatan Reproduksi Remaja, Mahasiswa KKN-T Tim 115 Universitas Diponegoro Wujudkan Program Kantong Menstruasi: Menstruasi Aman, Bumi Nyaman dengan Menstrual Kit Ramah Lingkungan

Daerah

Aksi Nyata KKN TIM 115 Undip Sambiroto Hadirkan Penyuluhan "Fermentasi Cerdas: Jaga Kesehatan Reproduksi dengan Yogurt Probiotik" Sebagai Awal Pengembangan UMKM pada Kelompok Wanita Tani dan Ibu-Ibu PKK

Daerah

KKN Tematik Tim 115 Universitas Diponegoro Hadirkan "Reprofit": Inovasi Minuman Rimpang untuk Kesehatan Reproduksi Wanita

Daerah

Segelas Sehat Cegah Anemia! Tim KKN-T 115 Kenalkan "Jus Penambah Hb" ke Warga Sambiroto

Daerah

Pasang Iklan

Pilihan Redaksi

Optimalisasi Digital Learning untuk Peningkatan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Remaja di Sambiroto Melalui Program PRIMA (Perempuan Melek Informasi Reproduksi dan Media Digital)

Daerah

Mengenalkan Potensi Desa Kaliprau melalui Video oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro

Daerah

Digitalisasi UMKM melalui QRIS, Mahasiswa KKNT Akuntansi Perpajakan Undip Berdayakan Pelaku Usaha Dusun Tumbrep

Daerah

Mahasiswa KKN Tim IDBU 9 UNDIP Gelar Booth Spray Sejuk Anti Lalat & Nyamuk untuk Peternakan Desa Suruh

Daerah

KKN Tematik Undip Laksanakan Penyerahan Tong Sampah Terintegrasi untuk Dukung Pengelolaan Limbah Berbasis Bank Sampah

Daerah

Pasang Iklan

Baca Juga

Penyerahan Overstock Storage untuk Tanaman Hidroponik pada Kebun Bertani Agrofarm

Daerah

Atasi Limbah Hidroponik Overstock, KKN Tim 82 Undip Kenalkan Komposter Takakura Anti Bau di RW 04 Kelurahan Mijen

Daerah

Tak Hanya Teori, Mahasiswa KKN Undip Ciptakan Sabun Lokal dari Nol sebagai Bukti Nyata Jurus Pemasaran Digital di Desa Kaliprau

Daerah

Mahasiswa KKN-Tematik Undip Tim 160 Luncurkan Website Desa Kaliprau: Langkah Nyata Menuju Digitalisasi dan Tertib Aset Desa

Daerah

Dari Sampah Jadi Berkah, Mahasiswa KKN Undip 160 Hadirkan Inovasi Kreatif di Desa Kaliprau

Daerah

Pasang Iklan

Berita Lainnya

Mahasiswa KKN-T UNDIP Hadirkan Solusi Cegah Stunting di Kaliprau lewat Edukasi Gizi dan Digitalisasi Posyandu

Daerah

Mahasiswa KKN-T IDBU Tim 82 Undip Edukasi Pemanfaatan Selada Hidroponik sebagai Pangan Sehat dan Bergizi

Daerah

Mahasiswa KKN UNDIP Hadirkan Inovasi Lingkungan: Dari Bank Sampah Sehat, Biodiesel, Jenis-Jenis dan Kegunaan Plastik serta Dampak Negatif Penggunaan Plastik, hingga Website Edukasi

Daerah

KKN-T IDBU Tim 82 Undip Gerakkan Generasi Muda Mijen Hadapi Limbah Plastik melalui Program 3R

Daerah

KKN-T IDBU Tim 82 Undip Kenalkan Hidroponik Rumahan kepada PKK Mijen sebagai Solusi Bertani di Lahan Sempit

Daerah

Pasang Iklan
Goenglish
Lihat Semua