Menurut Kenny, itu tidak selalu terjadi.
"Ada bukti berkembang bahwa influenza dan flu biasa adalah 'kontra-sindemi'," kata Kenny.
"Artinya, situasinya tidak menjadi lebih buruk: jika seseorang terinfeksi kedua [virus], salah satu [dari penyakit itu] tidak berkembang."
Baca Juga: Tiga Tahun Berturut-turut, Jawa Tengah Raih Rekor Kategori "Hijau" di Survei Penilaian Integritas
Perubahan strategi
Dengan menganalisis situasi menggunakan pendekatan sindemi, Tiff-Annie Kenny menjelaskan, kita dapat beralih dari pendekatan epidemiologi klasik mengenai risiko penularan kepada pendekatan dengan melihat seseorang dalam konteks sosial mereka.
Ini adalah pandangan banyak ahli yang percaya bahwa untuk memperlambat laju penularan dan dampak dari virus corona baru, sangat penting untuk memperhatikan kondisi sosial yang membuat kelompok tertentu lebih rentan terhadap penyakit tersebut.
"Jika kita benar-benar ingin mengakhiri pandemi ini yang efeknya telah menghancurkan masyarakat, kesehatan, ekonomi, atau untuk mengakhiri pandemi penyakit menular di masa depan, pelajarannya adalah kita harus mengatasi kondisi mendasar yang memungkinkan terjadinya sindemi," kata Merrill Singer.
Baca Juga: Selama 10 Tahun Memimpin Jateng, Ini Keberhasilan Ganjar Pranowo Turunkan Angka KemiskinanKata Kunci : sindemi covid-19