Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan gempa megathrust tinggal menunggu waktu untuk mengguncang Indonesia. Gempa berskala besar yang memicu tsunami itu berpotensi terjadi di dua megathrust Indonesia.
Dalam rilisnya, BMKG menyebut ada kekhawatiran dari ilmuwan Indonesia terhadap Megathrust Selat Sunda M 8.7 dan Megathrust Mentawai-Suberut M 8.9. Pasalnya, dua megathrust tersebut sudah lama tidak melepaskan energi besarnya.
Apa itu Gempa Megathrust?
Baca Juga: Bambang Pacul Resmi Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Hendi di Pilkada Jateng 2024
Ketika mendengar istilah gempa megathrust, seringkali yang terbayang adalah bencana besar yang sangat kuat dan menimbulkan tsunami. Namun, sebenarnya megathrust adalah istilah untuk zona atau area di mana gempa besar bisa terjadi, bukan kekuatan gempa itu sendiri.
Pada dasarnya, bumi seperti sebuah puzzle besar yang terbuat dari beberapa potongan raksasa yang disebut lempeng tektonik. Ada lempeng yang berada di bawah lautan (lempeng samudra) dan ada yang berada di daratan (lempeng benua).
Di beberapa tempat, lempeng samudra menekan atau menunjam ke bawah lempeng benua sehingga menciptakan tekanan yang sangat besar. Zona di mana lempeng samudra bertemu dan menekan ke bawah lempeng benua inilah yang disebut sebagai zona megathrust.
Baca Juga: Profil dan Latar Belakang Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Calon Gubernur Jawa TengahKata Kunci : Gempa Megathrust Tinggal Menunggu Waktu, Ramalan Jayabaya Pulau Jawa Akan Terbelah Dua