Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memproyeksikan penjualan ritel bisa tumbuh 4% sampai 4,5% pada 2023.
“Kinerja penjualan ritel tahun ini bakal dipengaruhi faktor, antara lain termasuk dimulainya tahun politik, diperpanjangnya bantuan langsung tunai untuk masyarakat miskin pada 2023, dan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akhir tahun lalu,” kata Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey.
“Faktor-faktor ini berpotensi menjaga daya beli sehingga bisa berpengaruh terhadap kinerja penjualan ritel.” imbuhnya.
Baca Juga: Pengobatan Alat Vital di Bogor Bapak Sep Haris Solusi Vitalitas Pria dan Wanita
Roy meyakini, industri ritel terus bergeliat meski banyaknya persaingan antar gerai maupun dengan toko online. Kunci bertahan, kata dia, peritel harus selalu inovatif, termasuk dalam pemanfaatan teknologi digital.
Industri ritel selain banyak membuka lapangan pekerjaan, juga berkontribusi besar pada perekonomian nasional. Namun, pandemi Covid-19 mengguncang daya tahan industri ini sehingga tidak sedikit yang menutup usahanya atau mengubah strategi bisnisnya.
Sistem POS sebagai ujung tombak industri ritel
Baca Juga: Klinik Pengobatan Alat Vital di Jakarta Bapak Sep Haris Sembuhkan Masalah Pria dan WanitaKata Kunci : Implementasi Teknologi Digital Kunci Pelaku Bisnis Ritel Menangkan Persaingan