Pada dasarnya, bisnis ritel adalah bisnis yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah satuan atau eceran. Konsumen yang membeli produk atau jasa secara eceran ini bertujuan untuk mengonsumsinya atau menggunakannya secara pribadi dan tidak menjualnya kembali. Itulah mengapa bisnis ritel juga disebut sebagai mata rantai akhir pasokan atau supply chain.
Bisnis ritel berbeda dari bisnis grosir karena konsumen tidak menjual kembali produk yang telah dibelinya. Sementara pada bisnis grosir konsumen menjual kembali produk yang telah dibelinya. Hal ini tentu saja berdampak besar pada harga barang yang ditawarkan di level ritel dan grosir.
Lantas bagaimana rantai persediaan barang pada bisnis ritel berjalan?
Baca Juga: Bambang Pacul Resmi Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Hendi di Pilkada Jateng 2024
Rantai persediaan barang bisnis ritel terdiri dari produsen, grosir, ritel dan konsumen. Produsen secara langsung berhubungan dengan bisnis grosir, kemudian bisnis grosir menjual pada pemilik bisnis ritel, lalu peritel menjualnya kembali pada konsumen yang menggunakan produk tersebut secara langsung.
Fungsi Bisnis Ritel
Menjadi bagian terakhir dari rantai persediaan produk memberikan fungsi tersendiri bagi bisnis ritel. Untuk menjadi pebisnis ritel yang sukses, memahami fungsi bisnis ritel adalah hal yang krusial. Berikut beberapa fungsinya secara umum.
Baca Juga: Profil dan Latar Belakang Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Calon Gubernur Jawa TengahKata Kunci : bisnis ritel, program ipos, software toko