“Selain keunikan tentu juga harus diperkuat manajemen dan nilai perusahan. Misalnya integritas, kolaboratif, tanggungjawab dan lain-lain,” katanya dalam peluncuran buku berjudul “Perjuangan Wanita Membangun Keuangan Syariah” di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Menurut Deny Hendrawati, salah satu keunikan itu ada pada akadnya dan nilai universal yang disepakati semua manusia, yakni prinsip keadilan.
“Semua itu menjadi kunci untuk meningkatkan pelayanan dan inovasi produk, serta membina hubungan baik dengan internal perusahaan,” lanjutnya.
Baca Juga: Bambang Pacul Resmi Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Hendi di Pilkada Jateng 2024
Nilai-nilai universal (universal value) yang ada dalam operasional bank syariah tercermin dari tersedianya akad-akad variatif yang tersedia bagi nasabah, baik nasabah yang memiliki kelebihan dana (surplus spending unit) maupun nasabah yang kekurangan dana (defisit speding unit) yang ingin mendapatkan pembiayaan dari bank syariah.
Bank syariah memiliki banyak akad yang variatif sehingga nasabah dapat memilih sesuai kebutuhan dan keinginannya, misalnya ingin melakukan transaksi dengan sistem jual beli, bisa memilih akad murabahah.
Sementara untuk nasabah yang berkeinginan transaksi sewa-menyewa bisa menggunakan akad ijarah. Untuk nasabah yang menginginkan hasil (return) yang lebih tinggi tersedia pilihan akad bagi hasil (mudharabah) dan akad kerjasama (musyarakah).
Baca Juga: Profil dan Latar Belakang Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Calon Gubernur Jawa TengahKata Kunci : Deny Hendrawati, Keuangan Syariah, Perbankan Syariah