Temuan cadangan tambang batu bara dengan GAR 3.250 kg/kcal pada pengeboran tahap 1 di lahan seluas 380 hektare (ha) dari total area cadangan saat ini, yakni 2.059 ha.
Dalam laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), tercatat sumber daya batu bara tahap 1 mencapai 138,85 juta MT.
Kegiatan penambangan perusahaan yang baru diakuisisi PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) ini akan menggunakan harga batu bara HBA rata-rata periode 2000 sampai 2022.
Baca Juga: 16 Rekomendasi Software Kasir Toko Terbaik untuk Sektor Ritel
Perusahaan memproyeksi jika harga batu bara tetap seperti sekarang, maka nilai laba dapat meningkat hingga lebih dari dua kali lipat. Manajemen memperkirakan cadangan batu bara yang dapat diraup dari seluruh wilayah dapat mencapai minimal 600 juta MT.
"Kegiatan penambangan APE akan menghasilkan Net Present Value (NPV) sebesar US$ 56,6 juta dengan internal rate of return (IRR) sebesar 56,5 persen, Break Even Poin (BEP) sebesar 5,2 juta MT dan Payback Period pada 1,87 tahun," tulis perusahaan dalam pernyataan resmi, Senin (9/05).
Sejauh ini, temuan cadangan dan sumber daya terus bertambah karena aktivitas pengeboran tahap satu pun hanya kurang dari 20 persen dari area yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi. Sedangkan, pengeboran tahap dua dan tiga rencananya akan selesai kuartal ini.
Baca Juga: Software Point of Sales Tawarkan Solusi Handal pada Industri RitelKata Kunci : GoJateng adalah media pemberitaan online seputar Jawa Tengah dalam perspektif bisnis, ekonomi, politik, edukasi, kesehatan, sosial, budaya, dan pariwisata